Lagi, Lagi, dan Lagi...

Ke manakah ku harus melangkah? Tuntun aku dalam tiap langkahku ya Rabbi...

Ya Allah……

Lagi-lagi aku dihadapkan pada sebuah pilihan. Entah kenapa, dari dulu, memilih adalah hal yang paling aku hindari. Bukan karena aku tak menyukainya, tapi lebih karena aku belum berani untuk mengambil sebuah keputusan dengan keyakinan lebih. Entahlah, dari dulu, aku selalu lemah dalam hal yang satu ini. Dalam setiap perjalanan hidupku ketika aku harus memilih, aku selalu meminta pendapat orang lain. Pendapat Allah pun iya. Tapi, entah kenapa pula akhir-akhir ini aku merasa hatiku kotor. Aku merasa jauh dari Allah, hingga aku tak mampu membedakan mana bisikanNya dan mana bisikan setan. 

Ya Rabb, sungguh aku merasa, akhir-akhir ini aku bukanlah hamba yang baik. Aku bukanlah hamba yang patut Engkau sayang, tapi ternyata kasih sayangMu selalu ada untukku. Ketika aku pulang malam kemarin, Engkau menjagaku dengan penuh kasih sayang selama perjalanan. Tak ada halangan yang menimpaku selama perjalanan. Ketika aku meminta Engkau bangunkan sebelum jam 6, dari alam bawah sadarku Engkau menyapa mesra. Tapi, apa yang selama ini aku lakukan sampai aku bisa jauh dariMu. Astaghfirullah. Maafkan hamba ya Rabb.

Kini, hamba kembali berada pada sebuah persimpangan yang menuntut hamba untuk memutuskan ke mana hamba akan melangkah setelah ini. Sebuah keputusan dengan berbagai konsekuensi yang harus hamba terima. Sebuah keputusan demi masa depan hamba dan masa depan orang-orang yang hamba sayangi. Hamba ingin, apapun keputusan hamba nanti, sungguh-sungguh itulah yang terbaik. Bukan hanya karena nafsu duniawi sesaat. Bukan pula karena keinginan semu sesaat yang mungkin akan menjerumuskanku ke jurang kenistaan yang lebih dalam lagi. 

Ketika kemarin malam bertemu dengan teman-temanku, aku sedikit merasa iri. Tapi aku mencoba berpikir positif, karena aku yakin bahwa jalan kesuksesan tiap orang itu berbeda-beda. Tinggal bagaimana kita menemukan landasan kita untuk sukses, hingga akhirnya kita tinggal berlari meraih mimpi. Ya, mimpi yang selama ini terpupuk dengan rapi walau dalam lubuk hati yang tersembunyi. 

Mimpi. Satu kata sejuta makna. Satu kata beribu jalan. Satu kata dengan segenggam kegembiraan. Aku kini malah bertanya pada diriku sendiri, apa mimpiku selama ini? Mimpi yang dulu itu, mungkin hanya akan menjadi sebuah kenangan terindah yang pernah ada dalam perjalanan hidupku. Tapi mimpi yang lain itu, akan menjadi sebuah realita suatu hari nanti. Mimpi tentang sebuah kebersamaan yang selalu melahirkan sebuah senyuman yang akan menjadi pelita dunia. Sebuah mimpi yang akan menghapus kata kesendirian dalam perjalanan hidupku. Aku yakin, suatu saat nanti, dengan bantuan seseorang dan atas izin Allah SWT, mimpi itu akan berbuah menjadi sebuah kehidupan yang sungguh sangat berarti. Sebuah mimpi yang akan mengubah kehidupanku menjadi lebih baik lagi, tanpa kesendirian.

*DilemaModeOn

Komentar

  1. dan Allah selalu membersamai kita,
    jika perjalanan itu penuh duri dan liku, mungkin itu yang terbaik dari-Nya,
    kita takkan pernah tahu, tapi tetaplah istiqomah dijalan-Nya

    `Keep Spirit...

    BalasHapus
  2. insya Allah
    walaupun ana bukanlah hamba yang baik
    tapi ana adalah hamba yang selalu berusaha lebih baik

    jazakallahu
    ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Mimpi Menabrak Realita

Pantun Pernikahan...

Izinkan Aku Sejenak Beristirahat Menikmati Jurang Kehancuran