Sahabat dan Cinta (Part 1)

Mencoba membahas dari kisah nyata dari jalan kehidupanku

Dalam perjalanan hidup manusia, sungguh tak akan pernah ia lewati hanya dalam kesendirian saja. Dia pasti memerlukan orang lain untuk membantu mengukir tinta kehidupannya. Entah itu peristiwa menyenangkan, menyedihkan, membanggakan, maupun kisah tragis. Semua tak akan pernah terjadi ketika seorang manusia itu hidup dalam kesendirian. Itulah kenapa dalam tiap pelajaran PKN yang diterima di sekolah, setiap murid akan diberikan satu pelajaran yang berulang, yaitu tentang sebuah pernyataan yang menyebutkan bahwa manusia itt makhluk sosial. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya, baik disadari maupun tidak.

Begitu pula dengan kata sahabat. Sebuah kata penuh makna yang akan selalu membuat kita tersenyum manis, bahkan bias juga membuat hati kita menangis. Sungguh luar biasa kata sahabat. Seseorang dalam hidupnya pun membutuhkan seorang sahabat. Seseorang yang akan selalu ada ketika kita membutuhkan baik dalam keadaan senang maupun sedih. Seseorang yang selalu memahami kita apa adanya. Seseorang yang tak akan pernah menuntut kita untuk berbuat lebih. Seseorang yang akan selalu meminjamkan bahunya untuk kita dikala kita rapuh. Namun itulah sahabat yang ideal.

Bagaimana bila kita mempunyai seorang sahabat yang telah terluka karena kesalahan kita masa lalu. Kesalahan yang mungkin kita pun sangat menyesalinya. Atau bahkan suatu kesalahan yang tidak kita sengaja. Dia akan menjadi cuek kepada kita. Dia tidak akan mempedulikan kita seperti dulu. Sms-sms nya hanya sekedar menyapa. Ketika dia bertanya kabar pun, itu hanya formalitas belaka. Ketika dia kembali ke rumah dan memiliki waktu sedikit, dia tidak akan memberi tahu kita, karena dia tidak akan pernah menemui kita. Kenapa? Itu karena dimatanya, kita sungguh sudah tidak berharga. Lain lagi ketika dia mempunyai waktu panjang, kita akan mendapatkan sisa waktu itu. Ingat, SISA WAKTU yang akan dia berikan untuk kita.

Ketika berbicara tentang kata sahabat, selalu akan timbul kata cinta. Entah kenapa, setelah lagu Zigaz yang berjudul sahabat dan cinta tenar, banyak yang mengaitkan dua kata ini. Walau dulu sebenarnya sudah sangat kental. Ketika kalian bertanya padaku apa itu cinta, aku akan menjawab bahwa cinta itu hanya omong kosong belaka. Ini ketika diartikan cinta antara lelaki dan perempuan. Aku berpendapat seperti itu karena sungguh, tak ada kenangan manis yang akan aku ingat tentang satu kata ini. Mungkin pendapatku ini akan terpatahkan ketika aku punya suami kelak, insya Allah. Sungguh aku berpendapat seperti itu karena cinta yang ada di luar ikatan suci pernikahan, hanya omong kosong belaka. Cinta hanya akan membuat kita tersenyum manis di awal, yang di akhirnya akan membuat kita menangis. Bahkan yang lebih parah adalah, tangis yang kita balut dengan sebuah senyuman. Sungguh sangat miris. Namun itulah kenyataan yang harus aku jalani.

*Based on my true story

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Mimpi Menabrak Realita

Pantun Pernikahan...

Izinkan Aku Sejenak Beristirahat Menikmati Jurang Kehancuran