Orang yang Mencintaimu Karena Allah


Saudaraku, sudahkah engkau menemukan seseorang yang mencintaimu karena Allah? Orang yang selalu mencintaimu karena Allah adalah dia yang senantiasa menyanjungmu, yang diceritakan tentang dirimu adalah yang baik saja. Lalu bagaimana dengan kekurangan, keburukan, dan kesalahanmu?

Bagi dirinya, kesalahanmu merupakan tugas baginya untuk memperbaiki kesalahan itu, bukannya malah menyalahkan aas kesalahan itu. Dia sadar bahwa manusia itu tidaklah ada yang benar, baginya kesempurnaan hanyalah milik Dia yang menciptakan kesempurnaan itu, Al Khalik. Kesalahanmu itu adalah pelajaran agar dikemudian hari tidak terjadi lagi untuk yang kedua, ketiga, dan kesekian kalinya.

Sesungguhnya kekuranganmu adalah kelebihanmu yang belum terlengkapi. Apa yang lebih pada dirinya dijadikan sebagai pelengkap untuk menutupi kekuranganmu. Dia telah siap menerima segala kekuranganmu sebagaimana dia telah merasa dan menerima nikmat atas segala kelebihan yang dikaruniakan oleh Allah yang disenangi pada dirinya. Seolah tiada beda baginya antara kekurangan dan kelebihan dimatanya.

Tentang keburukanmu. Apa yang buruk yang didapatkannya dirimu, tidaklah pernah diceritakan aib itu pada orang lain. Sebisa mungkin dia akan memberitahumu tentang keburukan itu dengan tutur kata yang santun sehingga tiada ketersinggungan yang engkau rasakan.

Yang ada pada dirimu terhadap dirinya akan membawa rasa kagum dan simpati atas perkataannya, perasaan itu memanglah tidak pasti akan engkau rasakan tapi bukannya hal itu tidak mungkin.

Bagaimana? Engkau setuju tidak dengan perkataan ini? Marilah tanyakan pada hati kita yang tak pernah mendustai diri kita sendiri.


Hari yang dinanti.. Ketika pemilik tulang rusuk ini akan datang memintaku untuk hidup bersamanya.. Bismillah...
Cinta, satu kata yang tak pernah habis untuk dibicarakan. Hmmm, setelah membaca cerita diatas, aku menanyakan pada hatiku sendiri. Adakah orang yang mencintaiku karena Allah? Sungguh itu cinta yang luar biasa, sungguh aku akan merasa hidupku sangat sempurna dengan cinta semacam itu. Kalaupun diterjemahkan “dia” adalah seorang lelaki, adakah orang itu? Kenapa sampai sekarang aku belum menemukannya? Mungkin semua itu rahasia Allah, karena jodoh hanyalah Allah yang tahu.

Kalau boleh jujur, tentu aku ingin berbagi kisah dengan seseorang yang akan selalu berada di sampingku. Aku akan selalu menemani perjuangannya demi tegaknya kalimat Allah di muka bumi ini. Aku ingin menjadikannya sempurna dengan kehadiranku disisinya. Aku ingin menenangkan hatinya dengan senyum terindahku. Aku ingin memijat kakinya selepas dia pulang beribadah mencari nafkah. Aku tak sabar ingin mengusap wajahnya ketika penuh dengan peluh karena jalan juangnya yang luar biasa. Aku ingin pula memberikannya calon mujahid dan mujahidah yang akan membawa kemajuan untuk agama dan bangsa tercinta ini. Sungguh aku pun sangat ingin selalu menyebut namanya dalam tiap doa dan sujud panjangku di malam yang gelap. Aku pun ingin menjadi makmum sholatnya, setiap waktu melaksanakan sholat jamaah dengannya. Sungguh semua hal itu sudah aku pikirkan.

Kini aku berada dalam masa penantian. Masa yang penuh dengan cobaan yang mendera. Aku ingin membagi semua ini denganmu suamiku, aku ingin bercerita denganmu. Aku ingin kita memecahkan bersama masalah-masalah yang kita alami. Namun kini aku masih sendiri, mungkin engkau pun masih sendiri. Aku ingin kita segera bertemu suamiku. Bagaimana menurutmu? Apakah kau juga merasakan hal yang sama? Aku ingin mencintaimu karena Allah. Ya Rabb, bukalah tabir yang menutupi kami. Pertemukanlah kami di jalan dakwah yang penuh dengan ridhoMu. Jagalah dia untukku, sampai akhirnya kami bertemu pada waktu dan tempat yang telah Engkau putuskan. Aamiin....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Mimpi Menabrak Realita

Pantun Pernikahan...

Izinkan Aku Sejenak Beristirahat Menikmati Jurang Kehancuran