Terima Kasih Telah Menjadikanku Kuat

Hmm. Terima kasih atas semua yang pernah kau berikan dalam menghiasi jalan hidupku. Semoga kau bahagia


Baru saja kemarin
Aku masih bisa merasakannya
Menikmati perasaan yang sangat indah
Membingkai setiap detik yang berjalan bersamamu
Mengurai setiap kenangan yang terkumpul di memory internal-ku

Hingga datang hari yang kunantikan.
Hari dimana akan kukatakan segalanya.
Segala tentang perasaanku
Dan berusaha akan menjadi lebih baik.

Hari yang ingin sekali kubagi denganmu.
Membungkus semua suka duka yang pernah kita lewati.

Hari yang sengaja kupersiapkan dengan matang.
Mulai dari beragam kuliah yang jauh-jauh hari sudah kurampungkan.
Baju-baju yang sudah kucuci dan akhirnya kusetrika, hingga tertata apik di almari agar tak ada lagi beban di hari itu.
Foto-foto kenangan yang sudah kucetak,
Hingga rencana untuk mengenakan baju yang memang belum pernah kupakai sekalipun. Karena memang ini salah satu caraku menyambut hari bersejarah kita di malam itu.

Malam yang seharusnya menjadi indah setelah diguyur hujan sore hari.
Malam yang seharusnya semakin menguatkan perasaan saya.

Dan inilah hidup.
Yang tak selalu berpihak pada lakonnya.
Dunia yang sedang tidak setuju denganku.
Bunga itu mati layu.
Kenyataan yang tak sejalan dengan harapan kini kuterima
Kalimat itu cukup untuk membutakanku
Membuatku sulit bernafas
Membuatku semakin brutal.

Tak pernah terlintas dari angan-anganku.
Segalanya terlempar jauh…
Sempat tertunduk kepala ini.
Terasa sangat berat sungguh.

Malam kelabu itu memang belum sepenuhnya membangunkanku.
Masih terasa seperti mimpi, yang segalanya akan baik-baik saja setelah aku bangun nanti.

Hingga.
Haripun berganti.
Ketika kepala ini sudah bisa mendongak menantang.
Satu persatu hikmah yang kuharapkan datang, mengajariku untuk secepatnya berdiri.

Aku mengharap semoga hari-hariku yang terasa berjalan lamban ini,
Besok akan berjalan 3x lebih cepat dari hari-harimu.
Agar malam kelabu itu benar-benar kulupakan.

Terimakasih..
Telah menjadikanku kuat.
Air mata yang sudah terlalu banyak terbuang, kini mulai bisa kutahan.

Terimakasih..
Telah menjadikanku kuat.
Rasa sakit yang kontinyu menyapaku
Kini mulai kurasakan sebagai hal yang biasa.

Terimakasih..
Telah menjadikanku kuat.
Meski dengan cara yang tidak terhormat.

Terimakasih..
Telah menjadikanku kuat.

Sekarang lihatlah !!
Aku sudah biasa.
Aku sudah berlari lagi.
Tak meringkik. Tak cengeng.

Suatu hari nanti, bilakah kita masih bisa bertemu.
Harus kau lihat betapa hebatnya aku tanpamu.
Meski tidak sedikit, waktu yang kubutuhkan untuk menepikanmu.
Harus kau lihat bagaimana aku bersusah payah membunuh perasaanku.

Dan saat itu juga harus kau dengar.
AKU HEBAT !!
_____
dian.novy37@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Mimpi Menabrak Realita

Pantun Pernikahan...

Izinkan Aku Sejenak Beristirahat Menikmati Jurang Kehancuran