Tangga Meraih Mimpi dengan Kekuatan Doa

Mimpi yang ku titipkan pada langit, pasti akan ku gapai..... Aku percaya...... MAN JADDA WA JADDA
Saat duduk di bangku SMP dulu, aku pernah berkata bahwa aku tak ingin masuk ke SMA itu (dirahasiakan, pen). Aku adalah seorang siswa di salah satu SMP favorit disini. Aku berpikir, tak mungkin siswa SMP favorit masuk ke SMA itu. Ketika pengumuman NEM SMP, aku terkejut. Nilaiku sangat tidak memuaskan. Aku sedih. Aku menangis kala itu. Dengan nilai yang sangat terbatas, tentu aku tak bisa masuk ke SMA favorit. Hingga akhirnya aku masuk SMA itu, SMA yang dulu sempat aku jelekkan. Bagaikan pagar makan tanaman, seperti itulah. Aku menilai saat itu, ini semua memang karena kesalahanku sendiri. Aku tak bisa menjaga lisanku. Masuk SMA itu, aku malah mendapat sindiran dari keluargaku. Aku tahu, kedua kakakku masuk SMA favorit, hanya aku yang tak mampu masuk ke sana. Sedih, kecewa, marah semua bercampur jadi satu kala itu. Namun aku memiliki bapak yang cukup bijaksana, beliau tetap mendukungku bagaimanapun hasilnya. Sungguh aku sangat bangga memiliki lelaki terhebat itu. Aku bertekad, aku akan masuk ke salah sati PTN di Surabaya dengan jalur SPMB. Terang saja banyak yang mencemooh lagi, namun keyakinanku mengalahkan semuanya. Semangat bapak pun tak pernah padam. Aku rela les hingga malam hari, bahkan saat libur pun aku tetap ada jadwal les, semua aku lakukan hanya untuk meraih mimpi yang kutitipkan pada bintang. Maha Besar Allah, namaku tercantum di koran hari itu. Aku lolos SPMB dan masuk PTN favorit di Surabaya, sungguh luar biasa. Semua kagum padaku dan memberiku selamat. Semua kesuksesan ini berkat kebijaksanaan seorang bapak dan doa ibuku. Tak lama kemudian, bapakku meninggal, aku merasa sangat kehilangan. Aku belum mampu membuatnya bangga. Lalu ada saudara yang bilang, “Dulu bapak kamu pernah bercerita, dia sudah bangga memiliki kamu nak.” Sungguh luar biasa lelakiku, aku akan senantiasa membanggakanmu dengan kekuatan cintamu dan kekuatan doa ibunda.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Mimpi Menabrak Realita

Pantun Pernikahan...

Izinkan Aku Sejenak Beristirahat Menikmati Jurang Kehancuran