Sampai Kapan Ku Harus Menunggu

Kesabaran itu tiada berbatas, melainkan menunggu yang ada batasnya. Hingga sekarang, mungkin kalimat itu yang menguatkanku berdiri tegar hingga umur yang telah tak muda lagi. Tepat hari ini, umurku telah mencapai 30 tahun. Umur yang aku rasa sudah tak muda lagi, bahkan terlalu tua menurutku, walau hingga umur sekarang ini aku belum menemukan pendamping hidupku. Semakin keras aku berpikir kenapa semua menjadi seperti ini, tetesan bening ini mengalir dengan derasnya hingga tak mampu ku bendung lagi. Kembali dalam sujud panjangku, aku berdoa kepada Sang Maha Indah untuk segera mengirimkan pemilik tulang rusuk yang bengkok ini. Bahkan mungkin sudah tidak bengkok lagi, tapi rapuh dan usang. Aku kembali mengingat peristiwa beberapa tahun ketika aku sedang berada di masa-masa puncak karirku terdahulu.

Sore itu aku mewakili perusahaan tempat aku bekerja untuk melakukan presentasi dengan tujuan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain. Saat itu aku masih tergolong fresh graduate dan mengalami peningkatan jabatan yang cukup signifikan dibanding lainnya. Saat umurku mencapai 24 tahun, aku sudah menjadi staf ahli. Ternyata presentasi pertamaku berhasil dan perusahaanku mendapat tender yang cukup besar. Aku pun semakin dikenal semua karyawan di perusahaanku dan jabatanku pun perlahan selalu meningkat, hingga sudah menjabat manajer. Saat itu aku memiliki seorang pacar yang sangat aku sayangi. Umurnya 3 tahun di atasku, kami sudah menjalin hubungan sejak dua tahun yang lalu. Dia sangat bisa memahamiku apa adanya. Sungguh aku tak akan pernah mampu kehilangan dia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Mimpi Menabrak Realita

Pantun Pernikahan...

Izinkan Aku Sejenak Beristirahat Menikmati Jurang Kehancuran